Rabu, 02 Juli 2014

Manusia dan PandanganHidup

NAMA                  : GALIH PRATIWI
KELAS                    :1IA20
NPM                      : 53413626
BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarnakan manusia memiliki akal, pikiran dan sebuah rasa. Dengan itu pula manusia memiliki pemikiran yang lebih kompleks dari makhluk hidup lainnya. Dari proses ini lah manusia memiliki kebudayaan atau sebuah pandangan hidupnya masing-masing.
Dengan pandangan yang berbeda ini manusia memiliki pahamnya masing-masing dan membuat manusia itu sendiri secara tidak langsung menjadi bergroup atau memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Dengan perbedaan ini manusia memiliki pandangan yang berbeda pula , pandahan hidup masing-masing manusia ini yang akan menentukkan manusia itu sendiri di kemudian hari .
Pandangan hidup manusia juga bisa ditentukkan dengan pendidikan manusia nya sendiri. Oleh karna itu jika kita membahas mengenai pandangan hidup tidak poleh lepas dari pendidikan manusia itusendiri secara lahir maupun batin.

B.      Rumusan Masalah
1.       Bagaimana pengertian pandangan hidup ?
2.       Bagaimana hubungan pandangan hidup dengan kehidupan manusia ?
C.      Tujuan Masalah
1.       Mendeskripsikan pengertian pandagan hidup.
2.       Mendeskripsikan hubungan pandangan hidup dengan kehidupan manusia itu sendiri.


                                                                                                        BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian pandangan hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu yang merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup itu tidak timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui waktu yang lama dan terus menerus, sehingga pemikiran itu dapat diuji kebenarannya. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan raganya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.         Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup mutlak kebenarannya
2.         Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.         Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisah.
B.    Cita-Cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harap, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpanuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin jadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehinga tidak punya cita-cita yang hendak dicapai.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukkan oleh kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit dicapai dengan segala kemampuannya.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang mempelancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.


C.    Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia merupakan mahluk sosial dimana manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebalinya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan dan sebagainya.
Manusia sebagai mahluk tuhan, diciptakan tuhan dan dapat berkembang karna tuhan. Untuk manusia dilengkapi dengan kemampuan jasmani dan rohani juga fasilitas alam sekitarnya.


D.   Usaha / Perjuangan
Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Perjuangan untuk hidup adalah kodrat dari manusia. Kerja keras itu dapat di lakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga, atau dengan kedua-duanya.
Dalam bekerja keras manusia di batasi dengan kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.

E.    Keyakinan / Kepercayaan
                Keyakinan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution,  ada tiga aliran filsafat yaitu aliran naturalisme, intelektualisme, dan gabungan.

F.    Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Kita seharusnya memiliki langkah-langkah berpandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan atau cita- cita dengan baik, yaitu :
1.         Mengenal
Merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.         Mengerti
Merupaka tahap kedua dimana disini kita mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3.         Menghayati
Langkah ini adalah dimana kita menghayati pandangan hidup itu, dengan demikian kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
4.         Meyakini
Setelah mengetahui kebenarannya , dalam segala hal , maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu , agar kita mendapatkan sebuah kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5.         Mengabdi
Pengabdian adalah suatu yang penting dalam menghayati dan meyakini suatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya maupun orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya



 BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
        Pandangan hidup adalah merupakan bagaimana manusia memandang kehidupannya. Setiap orang memiliki pandangan hidupnya masing-masing dan melahirkan suatu paham. Pandangan hidup juga berhubungan dengan sebuah cita-cita, kebajikan, usaha dan sebainya. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari tulisan saya ini dan terimakasih atas perhatiannya.


SUMBER :


Manusia dan Kegelisahan

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Nama : Galih Pratiwi (53413626)
Kelas : 1IA20
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia dalam hidupnya tak terlepas dari kegelihasan. Gelisah itu sendiri adalah penyakit batin, penyakit yang dapat menyerang siapa saja , tanpa terkecuali. Kegelisahan itu sendiri merupakan rasa khawatir yang ada dalam diri manusia, perasaan ini disebabkan oleh kurang tentramnya jiwa seseorang.
Kegelisahan yang sering terjadi pada manusia adalah disaat seseorang pernah melakukan sebuah perbuatan buruk. Hal ini lah yang membuat seseorang mengalami kegelisahan. Hatinya tidak tenang, dia merasa cemas. Karena terlalu memikirkan perbuatan buruk yang sudah dilakukannya. Akhirnya orang tersebut terlihat murung, menyendiri dan merasa kesepian dan terasing. Oleh karena itu, saya membuat makalah Ilmu Budaya Dasar tentang “Manusia dan Kegelisahan”.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.     Apakah pengertian kegelisahan?
2.     Apakah faktor penyebab terjadinya kegelisahan?
3.     Bagaimana cara mengatasi kegelisahan?
4.     Apa saja bentuk – bentuk kegelisahan?

C.   Tujuan

Berikut tujuan disusunnya makalah ini antara lain:
1.    Untuk mengetahui pengertian kegelisahan
2.     Untuk mengetahui penyebab terjadinya kegelisahan
3.    Untuk mengetahui cara mengatasi kegelisahan
4.    Untuk mengetahui bentuk – bentuk kegelisahan

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan adalah perasaan gelisah , kekhawatiran, kecemasan. Konsep kegelisahan jiwa dalam penelitian ini berupa kecemasan neurosis tokoh. Freud mengatakan (dalam Suryabrta, 2002:139) kalau insting-insting tak dapat dikendalikan dan menyebabkan prang berbuat sesuatu yang dapat dihukum disebut dengan kecemasan neurotik. Kecemasan ini akan tergambar melalui perasaan khawatir, gelisah, takut, cemas, dan bingung.
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir , tidak tenang , tidak sabar , cemas , sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkanseseorang tidak tentram hati, maupun perbuatannya.
Menurut Sigmund Freud kegelisahan menjadi 3 bagian yaitu :
a.       Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
b.      Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang (iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan cinta).
c.       Neoritas
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.

B.     Sebab-sebab orang gelisah
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari satu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

C.     Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tamu harus memulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenag sehingga segala kesulitan dapat di atasi.
D.    Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, tau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri karena tidak mampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidakmampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri orang yang bersangkutan.
E.     Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengan, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama sara sepi itu bergantung mental orang dan penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian :
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan lain-lain. Ia lebih senang hidup sendiri.


F.      Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat kosentrasi. Ketidak kosentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisa. Lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubungan ada orang lain yang lebih dalu memenuhinya.

Sebab-sebab Terjadi Ketidakpastian
1.      Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
2.      Phonia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui seba-sebabnya.
3.      Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.      Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemaahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.      Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
6.      Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.
7.      Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak mau bicara.



BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan mengenai MANUSIA dan KEGELISAHAN yang telah kami paparkan pada bab terdahulu, maka kami dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan  segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang  bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena kesepian itupun bisa saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi merupakan  perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk mengatasi kegelisahan yang dialami manusia, cara yang paling ampuh adalah kita dituntut untuk bersifat qana’ah (berpikir positif) kembalikan semuanya kepada Allah SWT dan selalu mengingat Dia.


Sumber :


Manusia dan Penderitaan

Manusia dan Penderitaan

NAMA : GALIH  PRATIWI (53413626)
KELAS : 1IA20

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada dasarnya manusia dan penderitaan itu berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami yang namanya menderita dalam hidupnya. Penderitaan itu adalah sesusatu yang tidak menyenangkan yang dialami seseorang.
Penderitaan ada yang berasal karena Tuhan dan ada juga yang berasal karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memberikan penderitaan kepada manusia agar manusia itu sadar dan berubah menuju jalan yang lurus yang telah ditentukan oleh Nya.
Dibalik sebuah penderitaan manusia terdapat hikmah-hikmah yang positif yang bisa diambil oleh manusia untuk bisa merubah hidup nya menjadi jauh lebih baik lagi
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian dari Penderitaan itu ?
2.      Apakah siksaan itu ?
3.      Bagaimana Gejala-gejala , tahapan-tahapan, serta sebab-sebab kekalutan mental itu terjadi.
4.      Apakah sebab-sebab timbulnya penderitaan ?
5.      Bagaimanakah pengaruh penderitaan terhadap manusia.

C.     TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuannya adalah untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai pengertian penderitaan nya itu sendiri yang dialami manusia , dan bentuk-bentuk dari penderitaannya.





BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian penderitaan
Berasal dari kata derita (sangsekerta-dhra) yang berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yang di alamai manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja.
Pengertian Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, tibullah penderitaan.
Didalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Siksaan yang bersifat psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakahseseorang yang bimbang itu pergi atau tidak. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka mereka memamng sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
Ketakutan merupakkan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phonia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phonia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikolog dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a.       Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b.      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a.       Ganguan kejiawaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya.
b.      Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental. Dapat banyak disebutkan antara lain berikut:
a.       Kepribadian yang lemah
b.      Terjadinya konflik sosial budaya
c.       Cara pematangan batin
Bentuk-bentuk frustasi :
1)      Agresif
Kemarahan yang meluap-luap akibat emosi.
2)      Regresif
Kembali pada pola reaksi primitive.
3)      Fiksasi
Pembatasan pada satu pola yang sama.
4)      Proyeksi
Memproyeksikan yang negatif.
5)      Identifikasi
Menyamakan diri dengan seeorang yang sukses.
6)      Narsisme
Merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain.

7)      Autisme
Gejala manutup diri secara total dari dunia rill

Penderitaan dan sebab-sebabnya

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a.       Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
b.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan. Namun kesabaran,tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu

Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang tibul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaa, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap sikap keras.
BAB III
PENUTUP
a.       KESIMPULAN
Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan . karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaiaman seseorang menyikapi penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari penderitaan. Tidak semua penderitaan itu bernilai negatif, ada juga yang posifnya , jadi sebagai manusia kita harus tetap bersyukur dalam kondisi apapun. 
b.    Saran
Semoga tulisan saya ini dapat menginfirasi kalian semua . terimakasih




Sumber :


Manusia dan Cinta kasih

Manusia dan Cinta Kasih
NAMA : GALIH  PRATIWI (53413626)
KELAS : 1IA20

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
            Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan sedikit mengenai pengertian cinta dan kasih sayang itu sendiri.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah pengertian cinta kasih tersebut?
2.      Apakah pengertian kasih sayang?
3.      Apa sajakah macam-macam cinta itu?
4.      Bagaimana mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang agar kehidupan tentram dan damai terjadi?          
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan masalah di atas .
1.      Untuk  mengetahui makna cinta kasih
2.      Untuk mengetahui makna kasih sayang
3.      Untuk mengetahui macam-macam cinta
4.      Untuk mengetahui cara mewujudkan rasa cinta kasih dan sayang agar hidup tentram dan damai tercapai

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa indonesia karya W .J.S. Poerwadaminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun begitu cinta kasih juga memiliki perbedaan , dimana cinta memiliki pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukkan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang etat di mahsyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antar manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya, dan berpegang teguh pada syariatnya.
A.    Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan.
a.       Cinta diri
b.      Cinta pada sesama manusia
c.       Cinta seksual
d.      Cinta kebapakan
e.       Cinta kepada Allah
f.       Cinta kepada Rasul


Pengertian Kasih Sayang

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa indonesia karangan W .J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagian. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayngnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
(1)    Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikkan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Membuat anak menjadi takut di kehidupan sosialnya nanti.
(2)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tua, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
(3)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu.
(4)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencinntai, saling menghargai, saling membtuhkan.









Macam-macam Cinta

1.      Cinta Platonis 
Cinta platonis adalah jenis cinta yang paling sederhana dari kelima jenis cinta yang dialami manusia. Mereka yang menjalaninya bahkan tidak menuntut apa-apa dari pasangan, terutama tentang seks.
2.      Cinta tak berbalas 
Cinta tak berbalas adalah cinta yang penuh dengan kesedihan dan banyak dari kita telah mengalami. Anda mungkin menemukan diri Anda jatuh cinta dan tidak bisa mendapatkannya. 
3.      Cinta obsesif
Apakah Anda seorang kekasih yang obsesif atau seseorang yang sangat kecanduan pada pasangan Anda? Cinta obsesif membuat Anda merasa tak berdaya dan sangat kesepian ketika pasangan Anda tidak berada di dekat Anda. Cinta obsesif biasanya dialami oleh mereka yang baru merasakan cinta untuk pertama kalinya.
4.      Cinta egois
Cinta egois membuat seseorang tidak peduli akan apa yang dirasakan pasangannya. Ia hanya peduli tentang dirinya sendiri dan apa yang baik baginya. Seorang kekasih yang egois bisa bersikap licik dan sering memanfaatkan kelemahan pasangannya. 
5.      Cinta pada pandangan pertama
Jenis cinta ini adalah yang paling spontan dan seringkali cepat dilupakan. Cinta pada pandangan pertama terjadi selama beberapa detik atau bahkan kurang.
6.      Cinta romantis
Cinta romantis adalah jenis cinta yang paling menyenangkan. Anda ingin selalu bersama kekasih Anda sepanjang waktu, dan bahkan ketika Anda sedang tidak bersamanya, Anda tidak dapat menahan keinginan untuk bertemu dengannya.
7.      Cinta tak bersyarat
Berbahagialah mereka yang dapat mengalami jenis cinta ini. Ini tentu tidaklah mudah dan jelas bukan sesuatu yang kebanyakan orang inginkan. Namun ketika Anda benar-benar merasakannya, Anda bisa tahu apa itu cinta sejati. 

Cara mewujudkannya :
Dengan segala macam penjelas diatas kita dapat mewujudkan nya dalam kehidupan sehari-hari dari mulai lingkungan rumah hingga lingkungan luar kita . caranya pun berbeda satu sama lain karna manusia punya standart nya sendiri , jadi semuanya tergantung dari orang nya itu sendiri.


BAB III PENUTUP
Kesimpulan
a)      Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
b)      Cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
c)      Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

Saran
Dengan hasil tulisan ini saya berharap agar pembaca dapat mengerti lagi arti Cinta dan Kasih sayang itu sendiri, dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

Sumber :