Rabu, 02 Juli 2014

Manusia dan Kegelisahan

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Nama : Galih Pratiwi (53413626)
Kelas : 1IA20
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia dalam hidupnya tak terlepas dari kegelihasan. Gelisah itu sendiri adalah penyakit batin, penyakit yang dapat menyerang siapa saja , tanpa terkecuali. Kegelisahan itu sendiri merupakan rasa khawatir yang ada dalam diri manusia, perasaan ini disebabkan oleh kurang tentramnya jiwa seseorang.
Kegelisahan yang sering terjadi pada manusia adalah disaat seseorang pernah melakukan sebuah perbuatan buruk. Hal ini lah yang membuat seseorang mengalami kegelisahan. Hatinya tidak tenang, dia merasa cemas. Karena terlalu memikirkan perbuatan buruk yang sudah dilakukannya. Akhirnya orang tersebut terlihat murung, menyendiri dan merasa kesepian dan terasing. Oleh karena itu, saya membuat makalah Ilmu Budaya Dasar tentang “Manusia dan Kegelisahan”.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.     Apakah pengertian kegelisahan?
2.     Apakah faktor penyebab terjadinya kegelisahan?
3.     Bagaimana cara mengatasi kegelisahan?
4.     Apa saja bentuk – bentuk kegelisahan?

C.   Tujuan

Berikut tujuan disusunnya makalah ini antara lain:
1.    Untuk mengetahui pengertian kegelisahan
2.     Untuk mengetahui penyebab terjadinya kegelisahan
3.    Untuk mengetahui cara mengatasi kegelisahan
4.    Untuk mengetahui bentuk – bentuk kegelisahan

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan adalah perasaan gelisah , kekhawatiran, kecemasan. Konsep kegelisahan jiwa dalam penelitian ini berupa kecemasan neurosis tokoh. Freud mengatakan (dalam Suryabrta, 2002:139) kalau insting-insting tak dapat dikendalikan dan menyebabkan prang berbuat sesuatu yang dapat dihukum disebut dengan kecemasan neurotik. Kecemasan ini akan tergambar melalui perasaan khawatir, gelisah, takut, cemas, dan bingung.
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir , tidak tenang , tidak sabar , cemas , sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkanseseorang tidak tentram hati, maupun perbuatannya.
Menurut Sigmund Freud kegelisahan menjadi 3 bagian yaitu :
a.       Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
b.      Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang (iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan cinta).
c.       Neoritas
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.

B.     Sebab-sebab orang gelisah
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari satu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

C.     Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tamu harus memulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenag sehingga segala kesulitan dapat di atasi.
D.    Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, tau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri karena tidak mampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidakmampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri orang yang bersangkutan.
E.     Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengan, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama sara sepi itu bergantung mental orang dan penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian :
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan lain-lain. Ia lebih senang hidup sendiri.


F.      Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat kosentrasi. Ketidak kosentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisa. Lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubungan ada orang lain yang lebih dalu memenuhinya.

Sebab-sebab Terjadi Ketidakpastian
1.      Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
2.      Phonia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui seba-sebabnya.
3.      Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.      Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemaahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.      Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
6.      Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.
7.      Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak mau bicara.



BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan mengenai MANUSIA dan KEGELISAHAN yang telah kami paparkan pada bab terdahulu, maka kami dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan  segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang  bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena kesepian itupun bisa saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi merupakan  perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk mengatasi kegelisahan yang dialami manusia, cara yang paling ampuh adalah kita dituntut untuk bersifat qana’ah (berpikir positif) kembalikan semuanya kepada Allah SWT dan selalu mengingat Dia.


Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar