MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
Nama : Galih Pratiwi
(53413626)
Kelas : 1IA20
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
dalam hidupnya tak terlepas dari kegelihasan. Gelisah itu sendiri adalah
penyakit batin, penyakit yang dapat menyerang siapa saja , tanpa terkecuali.
Kegelisahan itu sendiri merupakan rasa khawatir yang ada dalam diri manusia,
perasaan ini disebabkan oleh kurang tentramnya jiwa seseorang.
Kegelisahan yang sering terjadi pada manusia
adalah disaat seseorang pernah melakukan sebuah perbuatan buruk. Hal ini lah
yang membuat seseorang mengalami kegelisahan. Hatinya tidak tenang, dia merasa
cemas. Karena terlalu memikirkan perbuatan buruk yang sudah dilakukannya.
Akhirnya orang tersebut terlihat murung, menyendiri dan merasa kesepian dan
terasing. Oleh karena itu, saya membuat makalah Ilmu Budaya Dasar tentang
“Manusia dan Kegelisahan”.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Apakah pengertian kegelisahan?
2.
Apakah faktor penyebab terjadinya kegelisahan?
3.
Bagaimana cara mengatasi kegelisahan?
4.
Apa saja bentuk – bentuk kegelisahan?
C.
Tujuan
Berikut tujuan
disusunnya makalah ini antara lain:
1.
Untuk mengetahui pengertian kegelisahan
2.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya
kegelisahan
3.
Untuk mengetahui cara mengatasi kegelisahan
4.
Untuk mengetahui bentuk – bentuk kegelisahan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan
adalah perasaan gelisah , kekhawatiran, kecemasan. Konsep kegelisahan jiwa
dalam penelitian ini berupa kecemasan neurosis tokoh. Freud mengatakan (dalam
Suryabrta, 2002:139) kalau insting-insting tak dapat dikendalikan dan
menyebabkan prang berbuat sesuatu yang dapat dihukum disebut dengan kecemasan
neurotik. Kecemasan ini akan tergambar melalui perasaan khawatir, gelisah,
takut, cemas, dan bingung.
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa
khawatir , tidak tenang , tidak sabar , cemas , sehingga kegelisahan merupakan
hal yang menggambarkanseseorang tidak tentram hati, maupun perbuatannya.
Menurut
Sigmund Freud kegelisahan menjadi 3 bagian yaitu :
a. Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu
pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia
luar.
b. Moril
Kecemasan moril disebabkan karena
pribadi seseorang (iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan cinta).
c. Neoritas
Kecemasan ini timbul karena pengamatan
tentang bahaya dari naluriah.
B.
Sebab-sebab orang gelisah
Apabila
kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari satu ancaman, baik ancaman
dari luar maupun dari dalam.
C.
Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tamu harus memulai dari diri kita sendiri, yaitu kita
harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenag sehingga
segala kesulitan dapat di atasi.
D.
Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, tau terpencil. Jadi
kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan
yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan
diri dalam masyarakat.
Kekurangan
yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini
bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri
karena tidak mampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidakmampuan atau
kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri orang yang
bersangkutan.
E.
Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengan, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami
kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama sara sepi itu bergantung
mental orang dan penyebabnya.
Sebab-sebab
terjadinya kesepian :
Bermacam-macam
penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal
seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak
suka bergaul, dan lain-lain. Ia lebih senang hidup sendiri.
F.
Ketidakpastian
Ketidakpastian
berasal dari dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu. Itu semua adalah
akibat pikirannya tidak dapat kosentrasi. Ketidak kosentrasian disebabkan oleh
berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian
tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu
membuat orang gelisa. Lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan
status atau karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah
ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubungan ada orang lain yang lebih
dalu memenuhinya.
Sebab-sebab
Terjadi Ketidakpastian
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa,
yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya
tentang hal-hal yang tak menyenangkan atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh
penderita.
2. Phonia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali
kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui seba-sebabnya.
3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa
yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan
perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh
tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemaahan syaraf,
tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres,
karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak
ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan
pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.
7. Keadaan
emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat
berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan
nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat. Sikapnya dapat apatis atau
terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, atau berbicara. Sikap ini dapat
pula berupa kesedihan menekan, tidak mau bicara.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan mengenai MANUSIA dan
KEGELISAHAN yang telah kami paparkan pada bab terdahulu, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia,
dengan tidak memperdulikan segala latar belakang dan kemampuannya, pasti
akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun
berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai
hati dan perasaan.
Adapun bentuk-bentuk
kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai
hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama lain. Keterasingan dalam satu dan
lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang
begitu hebat bisa saja menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan
yang dialami seseorang bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena
kesepian itupun bisa saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi
merupakan perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa
manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk mengatasi
kegelisahan yang dialami manusia, cara yang paling ampuh adalah kita dituntut
untuk bersifat qana’ah (berpikir positif) kembalikan semuanya kepada Allah SWT
dan selalu mengingat Dia.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar